Di Suatu Ruang Di Sebuah Instansi Di Suatu Waktu

24 Mei 2011,13.30 WIB di sebuah ruang suatu instansi
Diatas meja terlihat tiga sampul ditumpuk tidak begitu jauh dari proyektor dikelilingi enam orang panitia. Acara baru saja dimulai oleh Sang Ketua. Sampul dokumen nomor urut pertama disobek dan dokumennya dikeluarkan. Seperti biasanya satu dokumen asli untuk saksi dari panitia dan satu dokumen copy untuk saksi dari peserta. Sebagai peserta urutan kedua aku menjadi saksi dalam pemeriksaan kelengkapan dokumen tersebut. Di dinding tampak tampilan dari proyektor yang terhubung ke laptop salah satu panitia, item persyaratan yang harus diperiksa ada tidaknya dalam dokumen itu. Kemudian....

"Surat Penawaran", item pertama disebutkan sang ketua
"Ada", suara saksi panitia terdengar.
Aku masih terdiam sambil meliat tanggal surat penawaran, lalu membalik lembaran-lembaran berikutnya ingin melihat tanggalnya juga. Tertera 23 Mei 2011.
Sejenak aku bimbang untuk mengemukakan hal ini karena jawabannya telah dapat aku duga sebelumnya.

"Bagaimana saksi?Ada?", pertanyaan sang ketua tertuju padaku.

"Ada sih...", dengan setengah hati aku menjawab.
"Tapi...ini kok tanggalnya 23 ya...bukan tanggalnya 24...jaminan penawarannya juga..."
"Itu nanti pak..saat evaluasi, sekarang ada dan tidak ada saja dulu", sang ketua menjawab.
Aku hanya mengangguk-angguk. Benar dugaanku..itulah jawaban yang akan disampaikan atas pernyataanku tadi.
"Ok..ada..", aku mengiyakan walau dengan pikiran galau.
Item selanjutnya dibacakan,
"Daftar kuantitas dan harga"..... "ada"...,
"Daftar spesifikasi teknis dan brosur-brosur"... "ada",
"Jadwal pelaksanaan" ..."ada",
"Jaminan purna jual"... "ada",
"Surat garansi barang"..."ada"..., dan seterusnya semua lengkap, lalu nilai penawaran tertera di tabel persyaratan dokumen penawaran.
Kemudian aku bubuhkan tanda tangan di dokumen itu dengan hati penuh tanda tanya...

Selanjutnya nomor urut 2, giliranku
Item persyaratan disebutkan sang ketua, saksi panitia dan saksi peserta memeriksa dan menyatakan setiap item ada.dan lengkap. Namun aku tetap bertanya-tanya. Mengapa satu syarat itu tidak ditulis dan disebutkan pada pembukaan dokumen ini. Apakah panitianya lupa atau malah sengaja. Padahal item persyaratan itu tercantum dalam adendum dokumen pengadaan?!
Ingin protes tapi.....ah..sudahlah... mungkin ini sudah diatur pikirku dalam hati..berargumen juga tak membawa hasil. 

kemudian nomor urut 3, peserta terakhir..
Sang ketua pun membacakan item persyaratannya. seperti yang pertama dan kedua..Sampai selesai semuanya lengkap.
Ya....selesai dan semua lengkap...ternyata...

Selanjutnya menunggu Berita Acara Pembukaan Penawaran. Aku juga peserta satunya menunggu. Tak lama kemudian copy BAnya diterima, basa basi dengan panitia. Lalu aku pun pulang dengan setumpuk pertanyaan dugaan dan ketidakpercayaan....


No comments: